CURHAT: Setiap Hari Saya Merasa Bodoh, Tidak Berguna dan Takut Akan Kegagalan

Curhat

Saat ini saya duduk di bangku akhir SMA. Setiap hari saya dilanda kecemasan akan masa depan saya. Saya merasa selalu paling bodoh dibandingkan teman-teman saya. Saya sering melamunkan masa depan saya. Tekanan ada dimana-mana yang menuntut saya harus sukses atau masuk universitas favorit. Entah hal itu berasal dari orangtua, guru, kakak, maupun saudara.

Saya sering merasa minder kalau teman – teman saya lebih pintar dibanding saya. Saya akui saya memang lambat berpikir. Saya jadi menyalahkan takdir kenapa saya harus begini. Mengapa mereka pintar saya tidak? Setiap hari saya belajar sampai ketiduran tetapi saya merasa tidak ada perubahan yang signifikan. Setiap hari saya merasa bodoh, tidak berguna, dan apa yang selalu saya lakukan sia-sia. Saya mendapatkan cemooh teman padahal orangtua menaruh harapan besar dan tuntutan lainnya pada saya.

Bahkan karena saya depresi ringan seperti ini kesehatan saya menurun. Berat badan saya turun drastis. Setiap hari saya menangisi kelemahan saya, rasa takut gagal terus bermunculan sampai membuat kepala saya terus pusing. Setiap merasa masalah itu terasa berat, pemikiran bunuh dirilah yang terlintas. Sejak usia 11 tahun, saya sudah mulai percobaan bunuh diri tetapi keluarga saya selalu berhasil mencegahnya. Saya lelah dengan hidup seperti ini. Rasanya ingin mati saja daripada nantinya akan jadi aib keluarga saya.

Gambaran: Perempuan, 19 tahun, Pelajar

Jawaban Pijar Psikologi

Terimakasih atas kepercayaannya untuk bercerita di Pijar Psikologi.

Halo kamu, apa kabar? Semoga sedang dalam keadaan baik dan sehat ya. Senang rasanya bisa berkenalan dengan kamu. Setelah membaca dan mencoba memahami cerita yang kamu sampaikan, rasanya mungkin tidak nyaman dan berat ya ada di posisimu saat ini. Ada beberapa perasaan yang mendominasi seperti cemas, sedih, merasa kurang mampu, dan banyak perasaan lain. Hal itu semua wajar dialami ketika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan atau kurang ideal. Namun, satu hal di sini yang ingin saya sampaikan, terimakasih karena kamu sudah menjadi orang yang kuat dan mau memperjuangkan dirinya. Menyampaikan cerita apalagi hal yang kurang menyenangkan mungkin tidak mudah bagi semua orang. Butuh kemauan serta kesiapan juga untuk dilihat oleh orang lain bahwa kita tidak sesempurna itu dan kamu sudah melakukan hal itu.

Nah, terkait dengan pikiran dan perasaan yang saat ini kamu rasakan, coba yuk dilihat, dipikirkan, dan dirasakan kembali apakah hal itu memang benar atau mungkin asumsi kamu sendiri. Coba yuk dilihat lagi, ada atau tidak bukti-bukti yang mendukung pemikirankKamu? Sebagai contoh nih, ketika kamu berpikiran bahwa kamu tidak berguna, tidak berguna yang seperti apa? Apakah ada orang lain yang mengatakan bahwa kamu tidak berguna? Apakah memang tidak pernah sekalipun kamu berguna untuk orang lain, sekalipun sangat kecil? Kamu perlu mencari bukti untuk mendukung pemikiran yang kamu miliki.

Mengapa hal itu perlu dilakukan? Perlu diketahui bahwa pikiran, perilaku, dan perasaan memiliki kaitan satu sama lain. Permasalahan yang dihadapi seseorang boleh jadi berawal dari cara seseorang memaknai sesuatu melalui pikirannya. Hal itu kemudian akan berpengaruh kepada perilaku dan perasaan yang dialami. Bisa dibayangkan jika kamu terus menerus memikirkan hal-hal negatif? Tentunya perasaan dan perilakumu akan cenderung menuju ke arah negatif pula. Oleh karenanya, siklus ini perlu untuk dihentikan agar kamu menjadi lebih positif.

Lalu, bagaimana caranya? Kamu bisa mencoba latihan-latihan kecil untuk mengasah kemampuanmu melihat suatu hal dari sudut padang yang berbeda. Salah satu cara yang mungkin bisa kamu coba yakni dengan menuliskan mengenai kelebihan yang kamu miliki, sekalipun itu menurut kamu merupakan hal kecil. Sebagai contoh, dari cerita yang kamu sampaikan saya menangkap bahwa kamu merupakan pekerja keras dan gigih karena telah mau berjuang untuk membanggakan orang tua selama ini. Nah, mungkin kamu akan menemukan kelebihan-kelebihan lain nantinya. Untuk mengurangi pikiran yang dirasa mengganggu, kamu bisa mencoba untuk menuliskan apa yang dipikirkan dan dirasakan sehingga tertuang, tidak hanya dalam pikiran. Jika dibutuhkan, setelah menulis kamu mungkin bisa membuangnya agar terasa lebih lega.

Selain itu, yang perlu kamu pahami adalah setiap orang diciptakan lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi ketika orang lain memiliki kelebihan, begitu pula kamu. Ketika kamu memiliki kekurangan, orang lain pun demikian. Oleh karenanya, membandingkan diri dengan orang lain rasanya bukan pilihan yang tepat. Kenali kelebihan diri dan kembangkan hal tersebut. Jangan biarkan hal-hal yang tidak memberdayakan menghambatmu. Terkait dengan kondisi kamu yang merasa kelelahan, mungkin sesekali kamu perlu untuk istirahat sejenak agar pikiran dan suasana hati kamu menjadi lebih baik. Kamu bisa melakukan hobi atau hal menyenangkan lainnya yang mungkin akhir-akhir ini jarang dilakukan. Dengan melakukan hobi atau hal yang disukai, hal tersebut akan membantumu ada di suasana yang baru. Kamu juga boleh sesekali menghadiahi diri kamu sendiri misal dengan coklat atau benda-benda yang mungkin disukai. Selain itu, untuk membantu kamu mengatur waktu dan energi, kamu bisa menuliskan daftar hal-hal yang akan dilakukan serinci mungkin dan kemudian mencoretnya ketika selesai dilakukan.

Nah, satu hal lagi yang mungkin juga bisa dipraktikkan yakni mengatur nafas ketika ada di kondisi cemas atau tertekan. Kamu bisa memposisikan diri di posisi paling nyaman kemudian mengambil nafas melalui hidung, menahannya 3-5 detik, dan menghembuskan melalui mulut. Lakukanlah sampai kamu merasa lebih rileks dan nyaman. Ingatlah bahwa kamu masih memiliki banyak kesempatan ke depan dengan segala sumber daya yang Kamu miliki saat ini. Jadi, tetap semangat ya, jangan lupa bahagia! Semoga tulisan ini bermanfaat.

Terimakasih telah berbagi.

Salam berpijar untuk Negeri,

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Memaknai Kegagalan Menjadi Sebuah Cara Aktualisasi Diri

Next
Next

CURHAT: Saya Perempuan Kotor, Hina dan Tak Pantas Hidup . Rasanya Ingin Mati Saja.