Ketika Depresi dan Kecemasan Menyerang Bersamaan

“Saya kira hanya akan kena satu gangguan mental dalam satu waktu, ternyata saya kena dua. Saya mengalami depresi dan kecemasan secara bersamaan” – Anonim, Survivor Anxiety and Depression

Kecemasan dan depresi adalah gangguan mental yang nyata dan umum terjadi sekarang ini. Data WHO tahun 2017, terdapat lebih dari 260 juta orang mengalami gangguan kecemasan dan lebih dari 300 juta orang yang mengalami depresi. Dan fakta mengerikannya, seseorang dengan gangguan kecemasan dapat mengalami depresi, atau sebaliknya mereka yang mengalami depresi bisa mengalami kecemasan.

Banyak dari kita sering bertanya-tanya, apa itu cemas dan depresi? Mengapa keduanya terlihat mirip? Mengapa keduanya sering berkaitan satu sama lain? Apakah mungkin seseorang bisa mengalami keduanya? Sebelumnya kami sudah pernah membahas apa itu depresi dan kecemasan, dan artikel ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana keduanya saling terikat dan sangat mungkin bagi seseorang mengalami keduanya sekaligus.

Perbedaan Depresi dan Kecemasan

Secara emosional, depresi dan kecemasan adalah dua hal yang bertolak belakang. Seseorang yang depresi merasa dirinya tidak berdaya diikuti emosi kesedihan yang mendalam, sedangkan kecemasan melibatkan emosi ketakutan dan teror atas pemikiran hal-hal tidak jelas yang dianggap berbahaya .

Depresi adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sedih dan putus asa yang mendalam. Depressive disorder adalah gangguan mental serius yang secara negatif memengaruhi perasaan seseorang, serta memengaruhi bagaimana dirinya akan berpikir dan bertindak. Depresi menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan semangat dalam menjalani aktivitas. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik serta menurunkan kemampuan seseorang untuk berfungsi di tempat kerja maupun di rumah. Ciri-ciri depresi yang paling umum adalah rasa kekosongan dan putus asa melihat masa depan.

Sementara itu, kecemasan adalah kondisi mental yang ditandai oleh perasaan gugup, cemas, dan gelisah akan suatu hal yang belum atau bahkan tidak pasti. Kecemasan adalah reaksi normal terhadap stres dan bisa bermanfaat dalam beberapa situasi. Hal ini bisa mengingatkan kita akan bahaya dan membantu kita mempersiapkan diri dari ancaman bahaya. Gangguan kecemasan (anxiety disorder) berbeda dengan perasaan gugup atau cemas biasa. Hal ini melibatkan rasa takut dan kecemasan yang berlebihan pada diri seseorang. Gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang paling umum dan mempengaruhi hampir 30 persen orang dewasa di beberapa titik dalam kehidupan mereka. Orang dengan gangguan kecemasan memiliki pola pikir dan keyakinan diri yang negatif. Hal tersebut membuat mereka cemas hingga panik saat dihadapkan situasi yang berbahaya.

Lingkaran Setan Depresi dan Kecemasan

Gangguan kecemasan dan gangguan depresi adalah dua permasalahan yang sangat berbeda, namun terkadang kedua hal tersebut bisa terjadi secara bersamaan. Orang dengan depresi sering kali mengalami gejala yang dirasakan orang dengan kecemasan. Orang yang depresi selalu merasa sedih, tidak berdaya, bahkan tidak bernilai. Menghadapi rasa tersebut, orang depresi berpura-pura tersenyum. Akan tetapi, secara perlahan dirinya cemas dan takut ketika dihadapkan dengan tugas, kerja, dan kehidupan sosial. Orang dengan depresi akhirnya berujung pada kecemasan saat menemukan dirinya akan menjadi sumber kegagalan bagi orang di sekitarnya. Pada akhirnya, orang yang depresi mengalami gejala kecemasan seperti gugup, mudah marah, serta gangguan tidur dan konsentrasi.

Banyak juga kasus orang yang mengalami depresi, awalnya memliki riwayat gangguan kecemasan. Pada suatu titik seseorang yang cemas berlebih merasa lelah akan pemikiran-pemikiran negatif dalam dirinya. Orang tersebut perlahan merasa dirinya tidak berguna dan berujung pada rasa kekosongan dan keputusasaan seperti yang dirasakan oleh orang dengan depresi.  Walaupun belum ada cukup bukti yang menjelaskan bahwa depresi menyebabkan kecemasan ataupun sebaliknya, namun sudah banyak bukti bahwa banyak orang yang berjuang mengalami depresi dan kecemasan sekaligus. Hal ini adalah tantangan besar dalam dunia kesehatan mental, karena penanganan terhadap kasus depresi dan kecemasan sekaligus akan lebih sulit.

“Depression is when you don’t really care about anything, anxiety is when you care too much about everything, and having both is just like hell” – Anonim

***

Sudah waktunya bagi kita untuk memahami orang-orang yang mengalami depresi maupun kecemasan. Mereka menghadapi perjuangan melawan rasa sakit dan tidak berdaya terhadap diri sendiri. Terkadang mereka merasa bingung, ditambah lagi kita kurang menyadari bahwa mereka membutuhkan orang-orang di sekitarnya. Jika ada anggota keluarga atau orang terdekat kalian mengalami gejala-gejala depresi atau kecemasan, hadirlah sebagai seseorang yang mampu memahami dan menemani mereka.

Bagi kalian yang mengalami depresi, merasa cemas yang berlebih, bahkan mengalami keduanya sekaligus, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri. Maka dari itu, berhentilah menghabiskan waktu untuk bertarung dengan diri sendiri. Banyak orang diluar sana yang mengalami hal serupa, yang Anda butuhkan hanyalah usaha untuk membuka diri. Mulailah bangkit dan aktif mencari bantuan serta dukungan dari orang lain bahkan dari profesional (psikolog dan psikiater).

Febryan KM

Actions speak louder than words. I make it to the loudest with my action to spread good words.

Previous
Previous

#HausEksis? Ini Dia Ragam Challenge dan Bahayanya!

Next
Next

Love For Sale: Bukan Menghadirkan Cinta Tapi Menghadapi Sepi